5 Mitos Dunia Otomotif yang Masih Dipercaya

Mitos Dunia Otomotif

Mitos Dunia Otomotif – Disaat teknologi pada sektor otomotif sudah berkembang lebih pesat, masih banyak mitos yang dipercaya oleh banyak orang. Padahal, mitos yang beredar tidak sepenuhnya benar. Dengan majunya informasi dan teknologi, para ahli terus mengembangkan ilmu dan memberikan jawaban atas mitos yang sudah beredar luas.

Menurut laman resmi oto.detik.com yang mengutip dari laman Motor Biscuit, setidaknya terdapat 5 mitos yang berkembang di masyarakat dan mitos tersebut pun dipercayai benar adanya. Di bawah ini adalah daftar mitos dalam dunia otomotif beserta penjelasan yang benar sesuai fakta.

Daftar Mitos Dunia Otomotif

1. Mobil Dari Alumunium Tidak Sekuat Baja

Masih banyak masyarakat yang mengira mobil dari bahan alumunium tidak memiliki kekuatan seperti bahan baja ringan. Hal ini dimarenakan bahan baja dipercaya lebih kuat dan kokoh, sedangkan alumunium lebih rentan akan penyok.

Ternyata hal tersebut tidaklah benar, hal ini dibuktikan oleh Dewan Keselamatan Transportasi di Amerika Serikat dengan uji tabrak beberapa kendaraan yang menggunakan bahan baja dan juga alumunium. Hasil dari uji tabrak tersebut adalah mobil dengan bahan alumunium lulus uji tabrak dan masuk ke dalam kategori aman.

2. Oktan Tinggi = Tenaga Meningkat

Performa mesin mobil sering kali dikaitkan dengan bensin yang digunakan. Banyak orang yang beranggapan bahwa menggunakan bensin dengan oktan tinggi dapat memberi tenaga yang lebih maksimal kepada kendaraan.

Penelitian terbaru membuktikan bahwa bahan bakar yang murah mampu merusak mesin kendaraan, namun dengan bensin berkualitas dapat membersihkan sistem bahan bakar. Namun perlu diingat juga, bahwa menggunakan bahan bakar dengan oktan tinggi hanya dikhususkan untuk beberapa mobil tertentu.

3. Mobil Jenis SUV Mudah Terbalik

Banyak yang masih percaya bahwa mobil SUV lebih mudah terguling dibandingkan mobil jenis lainnya. Namun dengan teknologi yang disematkan semakin canggih, risiko mobil SUV terbalik cenderung berkurang. Hal ini dikarenakan adanya sistem kontrol traksi yang lebih canggih, konfigurasi roda yang diperbarui, dan vector torsi yang mampu membuat SUV dapat mengatasi kelemahan tersebut.

4. Mobil Hybrid Lebih Lambat

Ketika pertama kali datang dan hadir di Indonesia, banyak dari masyarakat Indonesia yang menilai bahwa mobil hybrid memiliki kecepatan yang lebih lambat dibandingkan dengan mobil konvensional. Hal tersebut mungkin bisa dikatakan benar, namun hanya pada saat generasi awal mobil hybrid saja.

Saar ini baterai mobil hybrid memiliki bobot yang lebih ringan, efisien, dan juga bertenaga dibandingkan dengan generasi awal. Sehingga mobil hybrid yang saat ini memiliki performa lebih cepat.

5. Horse Power Lebih Penting Dari Torsi

Banyak dari masyarakat Indonesia yang menilai bahwa angka pada tenaga kuda (horse power) lebih penting daripada torsi. Padahal yang perlu diketahui adalah, angka torsi yang dihasilkan oleh sebuah mobil penting juga karena banyaknya putaran dalam mobil dapat menghasilkan tenaga yang lebih optimal.

HSR Wheel

Brand velg mobil asli Indonesia yang berdiri sejak tahun 2013. Tujuan berdirinya HSR Wheel adalah untuk memenuhi kebutuhan para penggemar modifikasi mobil yang menginginkan velg kualitas terbaik dengan harga relatif terjangkau.

Artikel yang Direkomendasikan