Mobil Buatan Indonesia yang Hilang di Pasar Otomotif

MOBIL NASIONAL

Beberapa waktu yang lalu, Indonesia diramaikan dengan mobil terbaru yang diberi nama esemka, mobil buatan anak bangsa Indonesia. Hal ini membuka harapan baru untuk industri otomotif Indonesia semakin maju dan lebih baik lagi. Sebab, beberapa mobil buatan dalam negeri sebelumnya sudah tak mampu bersaing lagi di pasar otomotif. Akankah mobil esemka bertahan di tanah air? Maka, sebagai pembelajaran kedepannya, ketahui mobil buatan Indonesia apa saja yang telah hilang di pasaran otomotif.

Apa Saja Mobil Buatan Indonesia yang Hilang di Pasaran otomotif?

Ada beberapa mobil dalam negeri yang pernah ikut bersaing dalam pasar otomotif, walaupun saat ini persaingan tersebut telah sirna dimakan waktu dengan ketertinggalannya mulai dari produksi hingga pemasaran. Berikut di bawah ini mobil buatan dalam negeri.

Timor

Mobil Timor merupakan mobil dalam negeri yang diluncurkan pada 8 Juli 1996 di Jakarta. Sedan ini diproduksi oleh PT Timor Putra Nasional yang mendapatkan dukungan penuh presiden Soeharto saat itu. Selain itu, mobil Timor sangat laris di masa kejayaannya kala itu. Akan tetapi, mobil kejayaan mobil Timor tidak bertahan lama karena mengalami krisis ekonomi dan jatuhnya rezim Soeharto yang mempengaruhi mobil Timor tidak dapat bersaing lagi di pasaran otomotif Indonesia.

Bimantara

Mobil Bimantara, merupakan mobil buatan Indonesia yang kala itu bersaing dengan mobil Timor di bawah pimpinan presiden Soeharto. Mobil bimanatara yang saat itu dikelola oleh Bambang Trihatmojo ikut gulung tikar akibat krisis ekonomi yang terjadi. Selain itu, perusahaan Jepang yang sudah lama berinventasi otomotif di Indonesia sejak 1970 melaporkan ke World Trade Organization (WTO) pada 1996 lantaran mobil nasional yang murah meriah dan bersubsidi ini telah melanggar ketentuan General Agreements on Tariff and Trade (GATT). Semenjak kedua keadaan genting terjadi maka mobil Bimantara ikut hilang di pasaran otomotif.

Beta 97

Tahun 1994, Sedan Beta 97 diproduksi oleh Bakrie Brothers yang masuk dalam Grup Bakrie dalam menjalankan proyek mobil nasionalnya. Mobil Beta 97 menggunakan desain rancangan dari Shado asal Inggris untuk menciptakan desain awal. Setelah itu, mobil ini sampai pada tahap proses pengembangan hingga prototipe mobil di tahun 1997. Sama seperti kedua mobil di atas, mobil Beta 97 tak rampung karena mengalami krisis yang sama pada saat itu.

Maleo

Maleo merupakan mobil buatan Indonesia yang dirilis pada tahun 1993 oleh perusahaan Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) yang bekerjasama dengan perusaan otomotif asal Inggris yaitu Rover. Selain itu, mobil ini disebut-sebut sebagai mobil masyarakat murah. Mobil ini kala itu ikut melibatkan B. J Habibie dalam perakitannya yang sukses membuat 11 rancangan mobil hingga tahun 1997. Akan tetapi, lagi-lagi mobil Mateo terkena imbasnya akibat terjadinya krisis moneter kala itu, sehingga perjalanan mobil Maleo harus terhenti begitu saja.

Truk Perkasa (Trexmaco)

Jika keempat mobil di atas merupakan mobil dalam segmen kendaraan keluarga, berbeda dengan Texmaco. Texmaco merupakan truk perkasa buatan PT Wahana Perkasa Auto Jaya yang berada di bawah naungan grup Texmaco. Truk ini diproduksi pada tahun 1999 dan sempat membuat bus pada tahun 2001. Akan tetapi, produksinya yang banyak berbanding terbalik dengan minat di pasaran. Kala itu, hanya lingkungan TNI dan beberapa perusahaan bus saja yang tertarik menggunakannya. Akibatnya terjadilah kekacauan finansial dan konflik internal perusahaan sehingga membuat produksi Perkasa terhenti seketika.

HSR Wheel

Brand velg mobil asli Indonesia yang berdiri sejak tahun 2013. Tujuan berdirinya HSR Wheel adalah untuk memenuhi kebutuhan para penggemar modifikasi mobil yang menginginkan velg kualitas terbaik dengan harga relatif terjangkau.

Artikel yang Direkomendasikan