HSR Wheel Untuk kamu yang tinggal di daerah Jakarta, pasti sudah mendengar peraturan Gubernur DKI yang berencana untuk memperketat penerapan uji emisi gas buang kendaraan bermotor. Pengujian emisi tersebut nanti akan dilakukan minimal enam bulan sekali dan berlaku untuk semua jenis kendaraan. Mulai dari kendaraan pribadi, kendaraan umum, dan juga kendaraan roda dua atau sepeda motor.
Alasan Gubernur DKI memperketat penerapan pengujian emisi ini adalah untuk menekan tingkat polusi yang semakin mengkhawatirkan. Untuk kendaraan yang tidak lolos uji emisi akan diberikan sanksi, salah satunya seperti pemberlakuan tarif parkir yang lebih mahal. Maka dari itu, mobil yang kamu miliki harus dalam kondisi prima dan memiliki kondisi emisi gas buang yang terjaga.
Berikut 5 Cara berikut Agar Emisi Gas Buang Mobil Anda Tetap Terjaga
Untuk kamu yang tinggal di Jakarta dan memiliki mobil, tidak perlu khawatir dengan uji emisi yang akan diberlakukan enam bulan sekali oleh Gubernur DKI ini. Sebab, kamu bisa lakukan beberapa hal berikut ini agar bisa lolos uji emisi gas buang yang akan diberlakukan tersebut.
Perawatan yang Rutin
Umumnya orang-orang melakukan perawatan rutin ketika mobil masih sangat baru. Hal ini terjadi karena mobil yang baru dibeli masih mendapatkan service gratis di bengkel resmi. Seharusnya setelah batas waktu atau kilometer service gratis tersebut telah habis, kamu harus tetap melanjutkan perawatan dan servicenya.
Perawatan yang dilakukan bukan hanya sekadar ganti oli saja, tetapi kamu juga perlu melakukan tune up mesin agar performa mobil bisa kembali ke kondisi yang prima. Selain tune up, kamu juga perlu periksa komponen lainnya seperti busi-busi, saringan udara hingga sensor-sensor yang ada pada mesin mobil. Dengan merawat mobil secara rutin ini akan membuat mesin menjadi lebih optimal, sehingga menghasilkan pembakaran yang lebih efisien dan emisi gas buang jadi lebih terkontrol.
Untuk mobil berusia lebih dari 5 tahun, lakukan Carbon Clean
Jika mobil yang kamu miliki adalah mobil yang sudah memiliki umur lebih dari 5 tahun, kamu perlu melakukan carbon clean. Carbon clean adalah sebuah cara untuk merontokkan timbunan karbon yang merupakan hasil sisa pembakaran yang menempel pada head silinder dan ruang bakar mesin.
Biasanya dengan seringnya pemakaian mobil, timbunan karbon tersebut akan semakin menebal. Jika sudah sangat tebal timbunan karbon tersebut akan menyebabkan mesin menjadi ‘ngelitik’ dan emisi akan meningkat.
Mobi Bermesin diesel, Cek Kondisi Injektor
Apabila mobil yang kamu miliki adalah mobil bermesin diesel, kamu perlu memeriksa kondisi injektornya. Komponen ini berfungsi menyemprotkan bahan bakar dengan tekanan yang tinggi ke ruang bakar. Injektor juga mudah tersumbat oleh kotoran atau sulfur yang terbawa dari solar.
Jika sudah mulai tersumbat, injektor tidak lagi menyemprotkan bahan bakar dengan baik dan mengakibatkan performa mesin akan menurun. Selain itu, injektor yang tersumbat juga mengakibatkan bahan bakan semakin boros dan menimbulkan asap hitam yang mebuat emisi gas buangnya menjadi buruk.
Lakukan Pengecekan Pada Knalpot
Knalpot adalah saluran pembuangan akhir untuk membuang sisa-sisa pembakaran mesin atau asap dari mesin. Perlu kamu ketahui knalpot merupakan komponen yang rentan mengalami keropos dan bocor. Jika knalpot mobil kamu mengalami kebocoran, akan membuat teknan pada sirkulasi gas buang berkurang dan mengganggu kinerja mesin. Bahkan akan membuat emisi gas buang menjadi meningkat.
Untuk Mobil Berkarburator, Cek Selalu Kondisi Karburator dan Pengapiannya
Memiliki mobil yang sudah tua bukan berarti tidak bisa lolos uji emisi. Kamu bisa melakukan pengecekan pada bagian karburatornya. Bagian yang perlu kamu periksa adalah bagian spuyer dan throttle valve-nya. Kemudian, kamu bisa mengaturnya dengan pengaturan yang pas agar bisa lolos pengujian emisi. Bahkan kamu juga bisa mendapatkan performa dan efisiensi bahan bakar yang optimal
