5 Jenis Baterai Mobil Listrik Beserta Cara Merawatnya

Jenis baterai mobil listrik

Mobil listrik menggunakan jenis baterai apa? pertanyaan tersebut sering kali ditanyakan oleh banyak orang.  Baterai yang digunakan oleh mobil listrik bermacam-macam tergantung dengan jenis mobil.

Ada yang menggunakan lithium-ion (Li-ion), nickel-metal hydride (NiMH), lead-acid, solid-state, nickel-cadmium, dan ultracapacitor. Contohnya Hyundai Ioniq 5 menggunakan baterai lithium-ion (Li-ion) yang berkapasitas 58 kWh untuk tipe standar.

Tidak semua jenis baterai dapat digunakan pada mobil listrik yang telah kamu beli karena setiap jenis baterai mobil listrik memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Oleh karenanya, sebelum kamu membeli mobil listrik, liat dahulu jenis baterai yang digunakan dan karakteristik baterai tersebut.

Agar lebih memahami mengenai karakteristik jenis baterai pada kendaraan listrik, simak artikel di bawah ini teman-teman HSR Wheel!

Baca Juga: Cara Mengisi Baterai Mobil Listrik dan Biayanya!

5 Jenis Baterai Mobil Listrik Beserta Karakteristiknya

Berikut ini 5 jenis baterai yang biasa digunakan pada kendaraan listrik beserta karakteristiknya. Simak artikel di bawah ini sampai habis ya!

1. Lithium Ion (Li-ion)

baterai lithium ion (Li-ion)
Baterai lithium ion (Li-ion)

Baterai lithium-ion merupakan jenis baterai yang sering digunakan pada berbagai jenis kendaraan listrik. Selain itu, jenis baterai ini juga sering kamu jumpai pada benda-benda elektronik, seperti laptop, smartphone, jam tangan, dan lain sebagainya.

Hal ini disebabkan baterai ini memiliki beberapa keunggulan dibanding jenis baterai yang lain. Diantaranya, efisiensi energi baterai Li-ion tinggi, memiliki tahan tahan yang lama, tingkat self-discharge rendah, memiliki performa yang bagus meski pada suhu tinggi sekalipun, pengisian daya cepat, kepadatan daya yang dihasilkan lebih lama dalam kemasan yang lebih ringan, dan tidak mengandung zat berbahaya serta dapat didaur ulang.

Dengan keunggulan di atas, tidak salah jika baterai Li-ion sering digunakan pada berbagai jenis barang elektronik maupun beberapa jenis mobil listrik. Salah satu contoh mobil yang menggunakan jenis baterai Lithium Ion (Li-ion) adalah Hyundai Ioniq 5 dengan variannya.

2. Lead-Acid

Lead-Acid
Lead-Acid

Jenis baterai selanjutnya adalah Lead-Acid. Baterai ini merupakan baterai tertua diantara jenis baterai yang lainnya. Namun karena kapasitasnya yang kurang mampu bersaing dengan jenis baterai lainnya serta bobotnya cukup berat, membuat jenis baterai ini tidak direkomendasi untuk digunakan pada mobil listrik.

Meskipun harga jenis baterai ini lebih murah dibanding dengan jenis baterai yang lainnya. Namun, ada rencana  project pengembangan mobil listrik menggunakan baterai lead-acid dalam skala besar.

3. Nickel-metal Hydride (NiMH)

Nickel-metal Hydride (NiMH)
Nickel-metal Hydride (NiMH)

Daya penyimpanan energi baterai Nickle-metal Hydride (NiMH) menggunakan hidrogen. Sedangkan nikel dan logam lain (seperti titanium) berfungsi menjaga tutup ion hidrogen.

Kelebihan dari baterai NiMH adalah daya tahan atau usia pakai yang lebih panjang daripada Li-ion, mudah untuk didaur ulang, dan sedikit mengandung zat beracun terhadap lingkungan.

Selain memiliki kelebihan, baterai Nickel-metal Hydride juga memiliki beberapa kelemahan. Diantaranya harganya yang relatif lebih mahal dibanding jenis baterai yang lainnya, tingkat self-discharge yang tinggi, dan menghasilkan panas signifikan.

Disamping itu, baterai Nickel metal juga tidak bisa diisi ulang dari proses charging atau sumber eksternal. Cara isi ulang baterai ini dengan putaran mesin dan roda serta pengereman regeneratif.

4. Ultracapacitor

Ultracapacitor
Ultracapacitor

Jenis baterai ini cukup berbeda dengan jenis baterai yang lain. Perbedaan paling menonjol terletak pada penyimpanan cairan terpolarisasi antara elektroda dan elektrolitnya. Ketika luas permukaan cairan meningkat, maka kapasitas penyimpanannya pun juga ikut meningkat.

Layaknya baterai Solid-State, ultracapacitor sangat cocok menjadi perangkat penyimpanan energi sekunder untuk kendaraan listrik. Karena perannya membantu baterai elektrokimia meningkatkan tingkat bebannya.

5. Solid-State

Baterai Solid-State
Baterai Solid-State

Solid-state merupakan jenis baterai yang tidak ada elektrolit cairan berat yang ada pada baterai lithium-ion (Li-ion). Fungsinya digantikan oleh elektronik padat yang berwujud gelas keramik atau bahan padat lainnya. Oleh sebab itu, baterai ini dinamakan solid-state.

Secara struktur baterai ini mirip dengan lithium-ion tradisional, akan tetapi jauh lebih padat dan kompak karena tanpa cairan, begitu juga dengan cara self-discharge dan pengisian ulang energinya.

Jenis baterai ini biasanya digunakan pada perangkat elektronik kecil, seperti wearable device, RFID, dan alat jantung pacu.  Nah itu, 5 jenis baterai kendaraan listrik. Setelah kamu memahami jenis-jenis baterai. Kini saatnya kamu memahami cara merawat baterai tersebut. Simak artikel di bawah ini sampai habis ya!

Baca Juga: 6 Rekomendasi Mobil Listrik Yang Cocok Untuk Generasi Milenial!

Cara Merawat Baterai Mobil Listrik

Berikut ini beberapa cara merawat baterai mobil listrik:

1. Menjaga Kapasitas Baterai

Menjaga kapasitas baterai merupakan salah satu cara merawat baterai agar tidak rendah. Hal ini bertujuan agar baterai bisa tetap memberikan performa terbaik untuk menyuplai arus listrik ke motor elektrik.

Sangat disarankan, kapasitas baterai berada dikisaran 40 persen sampai 60 persen khususnya jika ingin digunakan dalam waktu yang lama. Selain itu, pemilik mobil juga disarankan untuk memeriksa pengukuran kapasitas baterai setiap 3 bulan sekali.

2. Pakai Mode Pengisi Mesin

Selain menjaga kapasitas baterai, kamu juga bisa memanfaatkan fitur charge mode yang disediakan pabrikan mobil tertentu. Penggunaan mode ini disarankan saat mobil tidak digunakan atau hanya didiamkan dalam garasi dalam jangka waktu lama.

Oleh karenanya, penting sekali untuk selalu menghidupkan mode ini terutama dalam mode EV atau Charge Mode secara rutin. Tujuannya agar kondisi baterai auxiliary tetap stabil dan apabila tidak dihidupkan akan membuat kondisi baterai auxiliary drop.

3. Pilih Tempat Parkir Yang Sejuk

Cara selanjutnya adalah memilih tempat parkir karena salah memilih tempat parkir akan membuat baterai mobil listrik kamu menjadi rusak. Sebaiknya parkir mobil listrik kamu di tempat yang sejuk dan usahakan untuk tidak terkena sinar matahari secara langsung. Terutama saat kamu ingin memarkir dalam waktu yang lama.

Hal ini dikarenakan sinar matahari akan membuat masa pemakaian baterai menjadi lebih pendek serta akan bepengaruh terhadap kapasitas baterai.

Disamber Diskon Kilat

Diskon Velg HSR Wheel
Diskon Velg HSR Wheel

Velg mobil kamu sudah tidak terlihat menarik dan rusak? Tenang aja, HSR Wheel punya solusinya. Bagi kamu yang ingin mengganti velg mobil agar terlihat semakin tampil mempesona. Kamu bisa pakai velg HSR.

Kenapa harus menggunakan velg HSR? Karena kualitas velg HSR sudah bersertifikasi SNI, JWL, dan VIA. Disamping itu, tersedia beragam desain model yang menarik dan menawan. Sehingga akan membuat kaki-kaki mobil kamu terlihat lebih mempesona.

Selain itu, bagi kamu yang membeli 1 set velg HSR pada tanggal 15-25 Desember 2022, kamu akan berhak mendapatkan diskon sebesar 10 persen. Wah menarik bukan? Jadi, buruan klik tombol WA di bawah ini untuk klaim voucher diskonnya sekarang.

Chat Disini

HSR Wheel

Brand velg mobil asli Indonesia yang berdiri sejak tahun 2013. Tujuan berdirinya HSR Wheel adalah untuk memenuhi kebutuhan para penggemar modifikasi mobil yang menginginkan velg kualitas terbaik dengan harga relatif terjangkau.

Artikel yang Direkomendasikan