Penjualan mobil bekas yang menurun merupakan imbas yang terjadi akibat pandemi corona dalam dunia otomotif. Penurunan ini membuat harga yang ditawarkanpun menjadi terjun bebas dibandingkan bulan-bulan sebelum terjadi wabah penyakit ini.
Tak heran jika penjualan mobil bekas menurun, sebab mobil baru yang dijual oleh showroom pun ikut melakukan banting harga habis-habisan demi menekan angka penjualan akibat terjadinya pandemi ini.
Harga Diturunkan Meyesuaikan Kondisi
Harga yang turun disesuaikan dengan kondisi saat ini. Bahkan angka penurunannya pun cukup jauh walau memang bervariasi. Semua mobil bekas mengalami penurunan, tidak terkecuali mobil-mobil bekas yang harganya mencapai kisaran ratusan juta. Hal ini terjadi akibat kondisi customer yang saat ini lebih memilih menahan uanganya untuk bertahan selama masa pandemi ini.
Sebenarnya, mobil bekas dengan stok yang banyak seperti saat ini juga membuat harga turun. Jadi bagi kamu yang ada rencana ingin membeli mobil, sebaiknya manfaatkan momen ini sebelum harganya kembali normal.
Penjualan mobil bekas sebelumnya sempat mengalami kenaikan lantaran adanya pembatasan kendaraan umum, sehingga orang banyak yang memilih menaiki mobil pribadinya. Akan tetapi, setelah semakin banyaknya perusahaan yang menjalankan work from home, penjualan mobil bekas langsung anjlok seketika. Setelah itu, orang-orang selama PSBB banyak yang tidak berani keluar rumah karena sedang gencar-gencarnya imbauan physical distancing dan yang lainnya.
Akan tetapi penjualan mobil di Indonesia akan naik kembali dalam beberapa bulan setelah pandemic ini karena orang-orang banyak yang memiliki tabungan saat menghadapi masa krisisnya bertahan di masa pandemi.
Industri Otomotif Melemah
Selain imbasnya terasa pada market otomotif dalam penjualan mobil bekas menurun dan penjualan mobil baru di showroom banting harga. Pameran otomotif pun banyak yang diundur jadwal acaranya, bahkan beberapa ada yang dibatalkan dan akan mulai menggelar lagi tahun depan.
Pameran otomotif terbesar di Indonesia, GIIAS 2020 ikut mengundur acan anya demi mendukung program pemerintah memberantas virus pandemi ini. Selain itu, walaupun pameran ini dikabarkan diundur menjadi Oktober, belum ada satu pun peserta yang mengajukan surat pengunduran diri dalam pameran.Walaupun jadwal tersebut masih disesuaikan kembali dengan keadaan Indonesia nantinya.
Hal ini tentu membuktikan jika antusiasme para peserta untuk ikut meramaikan pameran otomotif belum pudar, walaupun industri otomotif saat ini sedang sangat melemah mulai dari market, pameran, dan yang lainnya.