Mesin dengan kapasitas besar (CC) identik dengan borosnya penggunaan bahan bakar. Apakah penyataan tersebut selebihnya benar?
Sebenarnya, bagi orang awam hal ini sangat wajar terjadi, sebab secara logika jika CC besar, artinya diameter dari piston menjadi lebih besar. Ditambah langkah piston menjadi lebih panjang juga. Hal inilah yang membuat mesin memiliki daya isap dari campuran bahan bakar dengan udara ikut menjadi lebih besar. Lantas, bagaimana faktanya?
Faktor yang Mempengaruhi Kapasitas Mesin dengan Tingkat Konsumsi Bahan Bakar
Faktanya, ada beberapa faktor lainnya yang menjadi indikator dari tingkat konsumsi bahan bakar pada sebuah kendaraan yang tidak hanya ditentukan oleh kapasitas mesin saja. Sehingga, belum tentu mesin mobil yang kapasitasnya kecil lebih irit daripada mesin yang berkapasitas besar.
Power to Weight Ratio
Rasio tenaga mesin dengan beban mesin menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi bahan bakar dalam kendaraan. Misalnya, mobil yang memiliki bobot lebih berat akan menjadi sangat boros bahan bakar akibat pengendara harus menginjak pedal gas lebih dalam untuk menjalankannya.
Sedangkan, mobil yang memiliki bobot 100 kg dengan tenaga 150 dk biasanya membawa beban lebih besar tiap satuan tenaganya daripada mobil yang berbobot 800 kg dengan tenaga 90 dk. Artinya rasio dari bobot mesin dengan beban pada kendaraan dapat mempengaruhi bahan bakar. Ketika beban mesin lebih kecil, tentu saja akan membuat bahan bakar menjadi lebih hemat.
Desain Mesin atau Piston
Desain piston memberikan pengaruh pada torsi mesin kendaraan. Jadi, semakin cepat mesin mendapatkan torsi maksimal, maka konsumsi bahan bakar menjadi lebih irit.
Umumnya, kebanyakan piston yang digunakan adalah tipe long stroke yang memiliki diameter lebih kecil dibanding dengan langkah pistonnya, sehingga dapat menghasilkan torsi lebih besar yang cocok digunakan saat kamu sedang berada dalam kondisi kepadatan lalu lintas.
Mesin Kendaraan
Kapasitas mesin besar belum tentu lebih boros dibandingkan dengan mobil sejenis dengan kapasitas mesin kecil. Contohnya saja seperti Toyota Avanza 1.3 A/T bisa menghabiskan konsumsi bahan bakar sebanyak 1 liter untuk jarak 8,9 kilometer. Padahal jika dibandingkan dengan Toyota Avanza 1.5 S A/T bisa mencapai jarak 9,8 kilometer dengan konsumsi 1 liter bahan bakar.
Termasuk Grand Toyota Altis 1.8 A/T yang mengonsumsi 1 liter bahan bakar untuk 11,4 kilometer, sedangkan mesin 2.0 A/T mampu mencapai jarak hingga 13,8 kilometer.