Etika Berkendara di Tanjakan, Dahulukan Kendaraan yang Menanjak

Etika Berkendara

Etika Berkendara – Ketika berkendara di jalan raya yang notabene digunakan oleh umum, maka sesama pengguna harus lah saling berbagi jalan. Hal ini dikarenakan jalan raya merupakan milik bersama. Namun, ada beberapa pengendara yang memang terpancing emosi dengan pengguna jalan lainnya.

Adu emosi antar pengendara memang sering terjadi jalanan yang sempit, biasanya hal ini terjadi karena ada pengendara yang tidak ingin mengalah kepada pengguna jalan lainnya. Tentu saja hal tersebut memancing emosi pengendara lain yang mengakibatkan terjadinya keributan di jalan.

Selain jalan sempit, di jalan tanjakan juga perlu adanya kesadaran sesama pengguna. Perlu diketahui, berkendara di jalan yang menanjak dan sempit sebenarnya ada aturannya. Kendaraan tertentu perlu mengalah kepada pengendara lain pada saat melintasi jalanan yang menanjak dan juga sempit.

Etika Berkendara di Tanjakan

Tertulis dalam aturan Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Pada Pasal 111 UU 22/2009 disebutkan bahwa kendaraan yang posisinya menurun harus mengalah. Berikut isi lengkap dari undang-undang tersebut.

“Pada jalan yang menanjak atau menurun yang tidak memungkinkan bagi Kendaraan untuk saling berpapasan, Pengemudi Kendaraan yang arahnya menurun wajib memberi kesempatan jalan kepada Kendaraan yang mendaki.” Ini adalah isi pasal 111 Undang-Undang No. 22 Tahun 2009.

Dilihat dari isi aturan tersebut, maka yang harus didahulukan di jalanan menanjak adalah mobil yang sedang ingin menanjak. Jadi, ketika kamu posisinya sedang menurun ada baiknya mengalah dengan kendaraan yang menanjak, karena memang menanjak jalanan setidaknya akan memakan sebagian jalan untuk mendapat akselerasi yang pas.

Nah, berbicara etika berkendara, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya maka sesama pengguna jalan harus saling menghormati satu sama lain. Salah satunya adalah dengan mempersilakan mobil yang menanjak untuk lewat terlebih dahulu. Ketika kamu melakukan ini, maka kamu sedang melakkan defensive driving.

Dikutip melalui laman resmi Mitsubishi Motors, Defensive Driving adalah teknik mengemudi yang mengutamakan pencegahan dibandingkan menimbulkan hal-hal buruk untuk terjadi. Artinya, dengan menggunakan defensive driving juga kamu dipaksa untuk mengelola emosi agar tidak mudah terpancing oleh perilaku pengemudi lainnya.

HSR Wheel

Brand velg mobil asli Indonesia yang berdiri sejak tahun 2013. Tujuan berdirinya HSR Wheel adalah untuk memenuhi kebutuhan para penggemar modifikasi mobil yang menginginkan velg kualitas terbaik dengan harga relatif terjangkau.

Artikel yang Direkomendasikan