Ganti velg aftermarket yang berukuran lebih besar akan menambah daya tarik tersendiri dan paling mudah untuk dilakukan. Namun, mengganti velg standar yang berukuran lebih besar dari ukurannya akan memiliki beberapa konsekuensi yang harus ditanggung oleh pemilik kendaraan.
Diantaranya harganya yang jelas relatif lebih mahal, konsumsi BBM yang lebih boros, power steering lebih cepat rusak, suspensi menjadi cepat rusak, umur ban mobil menjadi lebih pendek, dan potensi keakuratan fitur safety menurun. Lantas apa alasan kenapa ganti velg mobil berukuran besar akan lebih boros BBM? Apa sebabnya? Simak informasi di bawah ini untuk mengetahui jawabannya!
Baca Juga: Kenapa Velg Mobil Perlu Diganti?
Kenapa Dengan Mengganti Velg Berukuran Besar Akan Lebih Boros Konsumsi BBM?
Velg mobil sering kali bisa menjadi daya tarik tersendiri secara visual. Desain velg aftermarket yang menarik dan unik membuat mobil akan terlihat lebih mempesona. Apalagi jika ukuran diameter velgnya dilebihkan maka akan menjadi daya pikat tersendiri.
Namun, dalam mengganti velg standar ada aturan mainnya. Ukuran velg standar dapat ditambah namun maksimal hanya 2 inci saja, apabila melebihi dari 2 inci maka akan berefek terhadap performa mobil. Salah satunya akan membuat konsumsi BBM menjadi lebih boros.
Mengapa hal itu dapat terjadi? Sebab velg mobil yang memiliki diameter lebih besar untuk bisa beradaptasi dengan kaki-kaki mobil membutuhkan beberapa perubahan, salah satunya perubahan pemakaian ban tapak lebar.
Ban tapak lebar cenderung membutuhkan bidang gesek yang lebih besar. Gesekan ban dan permukaan aspal membuat rotasi roda makin berat, akibatnya tingkat penggunaan bahan bakar akan meningkat dratis. Nah itu, sebabnya ganti velg yang berukuran besar akan membuat konsumsi BBM meningkat dua kali lipat.
Baca Juga: Apakah Aman Pasang Adaptor Velg Mobil?