HSR Wheel Mobil merupakan salah satu kendaraan yang sangat dibutuhkan untuk berpergian bersama keluarga dan teman-teman terdekat. Banyak sekali mobil keluaran baru yang sangat menggiurkan dan menawarkan spesifikasi yang keren-keren. Terutama mobil keluaran Jepang dan Eropa.
Mobil keluaran Jepang dan Eropa sudah populer dikalangan masyarakat Indonesia. Meski faktanya mobil keluaran Jepang masih mendominasi pasar di Indonesia. Lantas apa saja sih perbedaan mobil keluaran Jepang dan Eropa. Mana yang lebih unggul mobil Jepang atau Eropa?
Pada artikel kali ini, HSR Wheel akan menjelaskan mengenai ciri khas mobil Jepang dan Eropa serta perbedaan diantara keduanya. Agar lebih jelas, simak artikel di bawah ini sampai habis ya teman-teman HSR Wheel!
Baca Juga: Perbedaan Mobil Eropa, Jepang, dan Amerika
Ciri Khas Mobil Eropa
Sebelum membahas mengenai perbedaan mobil Jepang vs mobil Eropa. Penting sekali untuk mengetahui ciri khas diantara mobil Jepang dan Eropa. Ciri khas mobil Eropa bisa dilihat dari design eksterior-nya yang tampil lebih mewah dan modern dibandingkan mobil lainnya. Sehingga mobil keluaran Eropa terkenal dengan desain yang klasik, tak lekang oleh waktu, dan selalu bisa mencuri perhatian kalangan elit.
Selain itu, kualitas mesin mobil Eropa dinilai lebih unggul dari mobil keluaran negara lain. Oleh karenanya tidak heran jika mobil Eropa lebih mahal ketimbang mobil Jepang. Bagi kamu yang lebih mengutamakan kualitas mesin, mobil Eropa bisa menjadi solusi yang tepat. Sayangnya mobil Eropa masing menggunakan transmisi manual, jarang yang menggunakan transmisi matic.
Ciri Khas Mobil Jepang
Ciri khas mobil Jepang adalah harga mobil yang masih dapat terjangkau di berbagai kalangan dan irit konsumsi bahan bakar. Sehingga penjualan mobil keluaran Jepang masih berada di nomor 1 di Tanah Air. Selain itu, mobil keluaran Jepang biasanya memiliki berukuran kecil dan compact meski kini sudah banyak juga yang hadir dalam ukuran besar seperti MPV dan SUV.
Berbeda dengan mobil keluaran Eropa yang membutuhkan biaya perawatan mahal. Biaya perawatan mobil keluaran Jepang murah dengan suku cadang yang mudah ditemukan. Sehingga tidak heran jika mobil keluaran Jepang mampu menguasi pasar Tanah Air.
6 Perbedaan Mobil Jepang Vs Eropa
Setelah kamu mengetahui ciri khas mobil Jepang dan Eropa. Kini saatnya kamu mengetahui perbedaan mobil Jepang dan Eropa yang bisa jadi pertimbanganmu ketika ingin membeli mobil. Simak artikel di bawah ini sampai habis ya teman-teman HSR Wheel!
1. Desain
Dilihat dari bentuknya, mobil Jepang biasanya memiliki bentuk yang mungil dan sederhana. Namun sekarang sudah hadir mobil dengan ukuran dan spesifikasi besar, yaitu jenis SUV dan MPV seperti yang terbaru Hyundai Creta serta Stargazer.
Selain itu, mobil keluaran Jepang juga relatif lebih murah daripada mobil keluaran Eropa dan hemat bahan bakar. Tidak hanya itu saja, biaya perawatannya juga murah dan mudah ditemukan. Sehingga lebih diminati oleh masyarakat Indonesia.
Sedangkan ciri khas mobil Eropa adalah tampilan dan desain mobil yang sangat berkelas dan klasik. Performa mobil Eropa lebih unggul daripada mobil keluaran Jepang. Mesin mobilnya juga lebih halus dan kuat, dibekali dengan mesin turbocharger. Namun harganya relatif lebih mahal. Sehingga masyarakat menengah ke atas yang lebih banyak memilikinya, contohnya mobil BMW 3210.
2. Harga
Mobil keluaran Jepang menyentuh semua kalangan, sehingga relatif lebih murah daripada mobil Eropa. Harga terendahnya dimulai dari Rp 100 juta sedangkan untuk kelas premiumnya, harganya bisa mencapai 1 miliyar tergantung spesifikasinya, seperti mobil Alphard.
Sebaliknya, mobil keluaran Eropa memiliki harga yang relatif lebih mahal, mulai dari Rp 500 juta. Hal ini sebanding dengan kualitas mobilnya. Karena target pasarnya untuk kelas menengah ke atas saja, contohnya Mercedes-Benz S450.
3. Kelas
Perbedaan yang mencolok antara mobil Jepang dan Eropa terletak pada kelasnya. Mobil Jepang memang ditargetkan untuk masyarakat kelas bawah, menengah, dan atas. Sehingga jangan heran, apabila mobil Jepang lebih mudah ditemukan dimana-mana.
Bahkan untuk kelas menengah ke bawah, disediakan mobil LCGC. Sedangkan mobil Eropa, target marketnya memang untuk masyarakat menengah ke atas. Sehingga yang memilikinya tidak sebanyak dengan mobil Jepang.
4. Fitur
Fitur mobil Eropa memang lebih unggul daripada Jepang. Salah satunya dari fitur keselamatan, mobil keluaran Eropa menawarkan berbagai macam fitur yang membuat pengemudi merasa aman, dan nyaman. Sehingga tidak perlu khawatir terhadap resiko kecelakaan. Hal ini dikarenakan rangka mobil Eropa dibuat lebih kuat, tebal, dan kokoh.
Selain itu, desain mobil Eropa juga dibuat lebih berkelas dan elegan. Mulai dari pemilahan kulit kokz panel mobil, fitur audio, dashbor hingga layar head unit yang super canggih. Sementara mobil Jepang, lebih mengutamakan kenyamanan dan efektivitas berkendara.
5. Mesin
Dilihat dari segi mesinnya, mobil Eropa memang lebih unggul. Hal ini sebanding dengan harganya. Mesin mobil Eropa sudah dilengkapi dengan berbagai teknologi canggih. Sehingga bisa memberi dorongan tenaga yang jauh lebih besar dari mobil Jepang.
Suku cadangannya juga lebih berkualitas dan awet. Namun, soal irit BBM, mobil Jepang lebih unggul daripada mobil Eropa. Apabila kamu ingin mobil Jepang dengan fitur-fitur dan mesin mobil yang canggih, kamu bisa membeli produk premiumnya, seperti Mazda CX-5 dan Toyota Alphard.
6. Ketersediaan Suku Cadangan
Mobil Jepang biasanya lebih mudah ditemukan suku cadangnya dan lebih murah untuk diganti jika dibandingkan dengan mobil Eropa. Ini karena mobil Jepang memiliki produksi yang lebih besar dan lebih banyak yang digunakan di seluruh dunia.
Sedangkan suku cadangan mobil keluaran Eropa cukup sulit untuk ditemukan, apalagi mobil-mobil keluaran tahun lama. Selain itu, mobil Eropa lebih baik menjalani perawatan di bengkel resmi karena tak semua bengkel mampu menangani perawatannya.
Lebih Baik Mobil Keluaran Jepang atau Eropa?
Baik mobil keluaran Eropa maupun Jepang sama-sama memiliki performa mesin yang bagus. Meski apabila dilihat dari performa mesin, mobil keluaran Eropa lebih unggul dari mobil Jepang dengan mesin yang halus dan lembut. Sehingga nyaman digunakan khususnya untuk berpergian jauh.
Kekurangannya mobil keluaran Eropa membutuhkan biaya perawatan yang lebih mahal ketimbang dari mobil Jepang. Sehingga akan membuat harga mobil bekas Eropa bisa turun dratis dari mobil Jepang karena mahalnya biaya perawatan dan penggantian suku cadang mobil Eropa.
Selain itu, mobil Eropa cenderung lebih bawel dan membutuhkan perawatan ekstra. Ada beberapa komponen mobil Eropa yang membutuhkan perhatian khusus, misalnya ada yang tidak cocok dibawa di negara beriklim tropis seperti Indonesia dan ada pula yang tidak boleh sampai terkena air saat mobil dicuci.
Berbeda dengan mobil Jepang, mobil ini membutuhkan biaya perawatan yang lebih rendah dan suku cadangannya mudah ditemukan dimana-mana. Selain itu, harga mobil bekas keluaran Jepang dinilai lebih baik daripada mobil keluaran Eropa.
Nah, bagi kamu yang lebih mementingkan kualitas mesin, mobil Eropa bisa menjadi solusinya. Namun, bagi kamu yang lebih menginginkan biaya mobil yang lebih murah dengan biaya perawatan murah dan mudah ditemukan dimana-mana, maka mobi Jepang solusi yang tepat.
Nah itu dia 6 perbedaan antara mobil Jepang Vs Eropa yang sangat signifikan. Artikel ini bisa menjadi referensi kamu sebelum membeli mobil. Namun, keputusan akhir dalam memilih mobil tetap tergantung pada preferensi dan kebutuhan individu. Jadi, pastikan Anda mempertimbangkan semua faktor ini sebelum membeli mobil baru.
Baca Juga: 5 Penyebab Mobil Eropa Dibanderol Harga Tinggi
Pertanyaan Seputar Perbedaan Mobil Eropa dan Jepang
[saswp_tiny_multiple_faq headline-0=”h3″ question-0=”Kenapa mobil Jepang lebih laku?” answer-0=”Karena biaya perawatan mobil Jepang lebih murah ketimbang mobil Eropa dan mudah ditemukan dimana-mana. Selain itu lebih irit BBM” image-0=”” headline-1=”h3″ question-1=” Mengapa mobil Eropa lebih mahal daripada mobil Jepang?” answer-1=”Sebab biaya bahan baku mobil Eropa lebih mahal dan proses RnD juga terbilang cukup memakan banyak biaya. Selain itu, biaya impor yang tinggi, kurs Euro yang lebih besar dari rupiah, serta mobil Eropa lebih difokuskan pada mobil premium untuk kelas menengah ke atas.” image-1=”” count=”2″ html=”true”]
