Perlukah Memanaskan Mesin Mobil Setiap Hari & Butuh Berapa Lama?

Memanaskan mesin mobil

Memanaskan mesin mobil di pagi hari masih sering menjadi kebiasaan para pemilik kendaraan roda empat. Alasannya agar kinerja mesin dapat bekerja lebih optimal. Namun, apakah memanaskan mesin mobil masih efektif untuk era sekarang ini?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut lebih dalam. Kamu harus mengetahui jenis mobilmu, apakah termasuk mobil keluaran lama atau mobil injeksi keluaran terbaru.

Memanaskan Mobil Non Injeksi

Apabila kendaraanmu merupakan mobil keluaran lama yang masih menggunakan karbulator dilengkapi dengan choke dan platina. Memanaskan mobil di pagi masih diperlukan. Karena teknologi yang digunakan pada mobil keluaran lama belum semaju dengan mobil keluaran terbaru.

Pada mobil non-injeksi oli yang ditampung di bagian bawah mesin secara perlahan naik ke bagian atas melalui batangan-batangan besi yang memliki fungsi untuk menggerakan katup. Selain itu, sistem pengkabutan bahan bakar di karburator belum sempurna. Sehingga harus menunggu mesin terlebih dahulu.

Untuk melihat mesin sudah panas atau belum melalui indikator temperatur mesin. Apabila mobil sudah siap digunakan maka jarum penunjuk berada di posisi tengah.

Berapa lama memanaskan mobil pada mobil non-injeksi?

Waktu ideal untuk memanaskan mobil hanya sekitar 2-3 menit saja. Jika memanaskannya terlalu lama akan menimbulkan overheat pada mesin.

Saat kendaraanmu dipanaskan, usahakan untuk mematikan AC mobil karena akan membuat kerja mesin bertambah berat dan panaskanlah di ruang terbuka agar udaranya bebas keluar masuk.

Selain itu, kamu tidak perlu menginjak pedal gas ketika memanaskan mobil karena sirkulasi oli belum sepenuhnya melumasi semua komponen yang ada di dalam mesin. Apabila kamu tetap menginjak pedal gas maka kinerja mesin yang belum terlumasi akan semakin berat. Akibatnya akan terjadi gesekan di ruang mesin.

Memanaskan Mobil Injeksi

Berbeda dengan mobil keluaran lama yang masih menggunakan karburator. Mobil keluaran terbaru sudah menggunakan Electronic Control Unit (ECU) untuk mengatur pembakaran mesin. Dengan adanya ECU membuat mesin tidak membutuhkan lagi suhu optimal kerja mesin untuk pembakaran mesin.

Selain itu, pada mobil injeksi terdapat valve adjuster. Fungsinya untuk menahan oli agar tidak langsung turun ke penampungan (carter). Akibatnya oli langsung melumasi mesin saat mesin mulai bekerja dan langsung naik ke atas mesin didukung dengan teknologi oil pump.

Mobil injeksi juga dilengkapi dengan one way valve yang akan membuat oli tidak akan turun ke penampungan oli saat mesin dimatikan. Meski mobil injeksi telah dilengkapi dengan berbagai teknologi yang canggih bukan berarti memanaskan mobil sudah tidak diperlukan lagi.

Memanaskan mesin mobil injeksi masih diperlukan namun tidak perlu dilakukan setiap hari. Cukup dua atau tiga kali dalam satu minggu dan waktu idealnya memanaskan mobil injeksi selama 30 detik untuk membuat oli bersirkulasi dengan baik. Karena jika terlalu kelamaan akan membuat mesin overheat dan nantinya bisa merusak komponen mesin mobil yang lainnya dan akan membuat bahan bakar jadi lebih boros. Selain itu, sebaiknya memanaskan mobil injeksi sambil dijalankan agar transmisi pun ikut bergerak.

Apa saja dampak memanaskan mobil terlalu lama ?

Baca Juga: Alasan Mobil Diesel Keluar Asap Putih Saat Dipanaskan

Dampak Memanaskan Mobil Terlalu Lama

1. Boros BBM

Banyak pemilik kendaraan yang beranggapan bahwa memanaskan kendaraan terlalu lama bisa membuat kinerja mesin meningkat. Anggapan itu tidak benar. Memanaskan mobil terlalu lama malah akan membuang-buang bahan bakar saja.

Selain itu, dapat meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca karena meningkatnya gas karbon dioksida yang dikeluarkan oleh knalpot mobil. Apalagi jika kamu memanaskannya di ruang tertutup maka bisa mengganggu sistem pernafasanmu. Panaskan mobil non-injeksi maksimal selama 5 menit dan untuk mobil non-injeksi maksimal 1 menit.

2. Dinding Silinder Jadi Mengering

Terlalu lama memanaskan mobil dalam kondisi diam membuat pembakaran tidak sempurna di ruang bakar. Akibatnya dinding silinder akan mengering. Hal ini disebabkan karena sisa bahan bakar yang tidak terbakar akan menempel pada dinding silinder. Hal ini akan membat minyak pelumas tidak melumasi bagian dinding.

3. Munculnya Karat Dibagian Knalpot

Terlalu sering memanaskan mobil membuat uap air muncul di knalpot karena adanya perubahan suhu dingin ke panas. Terlebih lagi jika kamu memanaskan mobil dalam keadaan diam maka uap air tersebut akan membuat pipa knalpot berkarat.

4. Mencemari Lingkungan

Terlalu lama memanaskan mesin mobil bisa mencemari lingkungan sekitarnya terutama jika memanaskannya dalam ruangan tertutup. Asap mobil mengandung gas beracun seperti gas monoksida (CO), nitogen oksida (NOx), hidrokarbon (HC), sulfur oksida (SOx), partikel dan timbal.  Gas beracun tersebut apabila terhirup oleh kamu, akan membuat kamu kesulitan bernafas.

5. Rusaknya Catalytic Converter

Terlalu sering memanaskan mobil membuat catalytic converter panas. Padahal suhu maksimal dari catalytic converter sebesar 500 derajat celsius. Apabila melebihnya akan membuat kinerja catalytic converter menjadi tidak maksimal bahkan rusak.

Jika catalytic converter rusak  mengakibatkan emisi gas buang menjadi besar dan merusak lingkungan, konsumsi bahan bakar makin boros, akselerasi semakin lambat, dan mesin sulit untuk dinyalakan.

Baca Juga: Ciri Knalpot Mobil Mengalami Kebocoran

HSR Wheel

Brand velg mobil asli Indonesia yang berdiri sejak tahun 2013. Tujuan berdirinya HSR Wheel adalah untuk memenuhi kebutuhan para penggemar modifikasi mobil yang menginginkan velg kualitas terbaik dengan harga relatif terjangkau.

Artikel yang Direkomendasikan